Minggu, 03 Juni 2012

OBLIGASI

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan. Jangka waktu utang pada obligasi adalah lebih dari satu tahun.  Obligasi diperdagangkan di pasar modal. Anda yang membeli obligasi akan mendapatkan imbalan berupa sejumlah bunga dari nilai awal investasi Anda, yang disebut dengan kupon. Kupon ini umumnya dibayarkan setiap 3 atau 6 bulan sekali dalam satu tahun. Obligasi tingkat risiko investasi yang rendah, namun risikonya sedikit diatas instrumen pasar uang. Risiko terbesar yang dihadapi oleh Anda sebagai pemegang obligasi adalah adanya kemungkinan penerbit obligasi tidak dapat membayar kembali utangnya. Oleh sebab itu, terdapat lembaga pemeringkat yang memberikan peringkat terhadap obligasi yang dikeluarkan untuk mengetahui seberapa besar risiko gagal bayar obligasi tersebut.

Jenis-Jenis Obligasi
Berbagai jenis obligasi yang diterbitkan yang dapat dipertimbangkan untuk di_jadikan instrumen investasi sebagai berikut:
1.                 Obligasi Bunga Tetap (Fixed Rate Bond)
Obligasi ini disebut juga struight rate bonds yaitu obligasi yang memberikan bunga berdasarkan bunga tetap sampai jatuh tempo pelunasannya. Pembayaran bunga obligasi tersebut biasanya dilakukan misalnya setiap 6 bulan berdasarkan perjanjian penerbit. Jenis obligasi ini yang paling banyak diterbitkan dalam kondisi pasar normal. Jangka waktu jatuh temponya bervariasi antara 3-25 tahun, tetapi umumnya 5-15 tahun.
2.                Obligasi Bunga Mengambang (Floating Rate Bond)
Obligasi ini sering disamakan dengan_floating rate notes yaitu obligasi yang pembayaran bunganya tidak tetap dan disesuaikan dengan tingkat bunga pasar secara berkala. Penentuan tingkat bunga obligasi ini misalnya didasarkan pada tingkat bunga rata-rata deposito berjangka bank-bank pemerintah ditambah sejumlah persentase tertentu di atas rata-rata tingkat bunga deposito tersebut.
3.                Obligasi Tanpa Bunga (Zero Coupon Bond)
Yaitu obligasi yang tidak memberikan bunga secara berkala kepada pemilik. Obligasi biasanya dijual dengan harga yang lebih rendah daripada nilai nominal obligasi (discounted basis). Kemudian pada saat jatuh tempo, obligasi tersebut ditebus sesuai dengan nilai nominalnya.
4.                 Perpetual Bond
Yaitu obligasi yang tidak memiliki jatuh tempo, pembayaran bunga dilakukan secara periodik selama perusahaan (issuer) tetap beroperasi. Oleh karena itu perusahaan tidak berkewajiban melunasi obligasi tersebut kecuali perusahaan dilikuidasi.
5.                Obligasi Konversi (Convertible Bond)
Obligasi konversi adalah obligasi yang disertai hak untuk ditukarkan dengan saham perusahaan penerbit (umumnya saham biasa) dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan syarat-syarat pinjaman. Penukaran ini didasarkan pada rasio konversi yang telah ditentukan pada saat surat utang tersebut ditawarkan berdasarkan harga pasar yang telah disepakati.
6.                Bond with warrant
Yaitu obligasi yang diterbitkan disertai dengan warrant atau waran yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli sejumlah tertentu saham penerbit obligasi dengan harga yang telah ditentukan. Waran merupakan bagian dari suatu penerbit obligasi akan tetapi dapat diperdagangkan secara terpisah. Oleh karena itu waran merupakan instrumen yang memiliki peran atau fungsi terpisah dan berdiri sendiri dengan obligasi yang bersangkutan. Waran biasanya memiliki jangka waktu tertentu. Hak waran ini adalah hak yang melekat pada pemegang obligasi saham dari emiten obligasi tersebut dengan harga tertentu di masa yang akan datang.

Cara Menghitung Harga Obligasi
Harga obligasi dinyatakan dalam persentase (%), Ada 3 kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan:
·       Par (nilai Pari): Harga obligasi = nilai nominal, contoh: obligasi dengan nilai nominal Rp. 50 juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasi tersebut adalah 100% x Rp. 50 jt = Rp. 50 juta.
·       At premium (dengan Premi): Harga obligasi > nilai nominal. contoh: obligasi dengan nilai nominal Rp. 50 juta dijual dengan harga 102%, maka nilai obligasi adalah = 102% x Rp. 50 jt = Rp. 51 juta
·       At discount (dengan Discount): Harga obligasi < nilai nominal. contoh: obligasi dengan nilai nominal Rp. 50 juta dijual dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi adalah 98% x Rp. 50 juta = Rp. 49 juta.

Penilaian Harga Dan Tingkat Obligasi
Obligasi à surat pengakuan hutang berjangka panjang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau pemerintah
Pihak yang menerbitkan obligasi à punya hutang
Pihak yang membeli à investor
Istilah yang perlu diketahui sebelum menilai obligasi :
-   Parvalue : Nilai nominal obligasi (jumlah uang yang dipinjam perusahaan yang akan dibayar kembali pada hari jatuh tempo masa yang akan datang)
- Maturity date : Tanggal jatuh tempo obligasi, tgl dibayar kembali obligasi oleh perusahaan
v  Call Provision : Provisi yang harus dibayar pemegang obligasi bila obligasi bersangkutan tidak sampai jatuh tempo.
v  Coupon interest rates : tingkat bunga yang dikenakan pada obligasi
v  Yield to maturity : pendapatan (return) yang diharapkan diperoleh oleh pemegang obligasi jika obligasi itu dimiliki dsampai pada saat jatuh tempo
v  Yield to Call : Tingkat penghasilan (return) yang diharapkan dapat diperoleh oleh pemegang obligasi jika obligasi tersebut dimiliki tidak sampai jatuh tempo.
v  Discount bond : Diskon (potongan nilai ) obligasi jika suatu obligasi dijual dibawah harga nominal (par value ), terjadi jika bunga obligasi < bunga pasar
v  Premium Bond : Kelebihan nilai obligasi karena harga obligasi yang dijual di atas harga nominalnya, terjadi jika bunga obligasi > bunga pasar

Yield obligasi, yaitu:
1.    Nominal yield ditunjukkan oleh besarnya kupon obligasi. 
2.    Current yield ditunjukkan oleh rasio tingkat bunga obligasi terhadap harga pasar obligasi.
3.    Yield to maturity adalah ukuran tingkat return yang akan diterima investor jika membeli obligasi pada harga pasar saat ini dan menahan obligasi tersebut hingga jatuh tempo.
4.    Yield to call adalah ukuran tingkat return yang akan diterima investor jika membeli obligasi (callable bond) pada harga pasar saat ini dan menahan obligasi tersebut hingga waktu obligasi tersebut di-call. 
5.    Realized (horizon) yield adalah tingkat return yang diharapkan investor dari suatu obligasi, jika obligasi tersebut dijual kembali.
Contoh 1:
PT. Galom Na Atra menerbitkan obligasi dengan nilai Rp. 10 juta dan tingkat bunga (coupun rate) 18% pertahun. Berapakah hasil coupun yield yang dibayarkan perusahaan jika sudah jatuh tempo: a) Jika setiap tahun; b) Setiap semester; dan c) Setiap triwulan?
Jawab:
Coupon yoeld = Tingkat Coupun (%) x Nilai nomimal Obligasi
Jadi :
a.      Cy = 18% x 10.000.000            = Rp.1.800.000
b.      Cy = 1.800.000/2                     = Rp.   900.000
c.       Cy = 1.800.000/4                     = Rp.   450.000

Contoh 2:
Obligasi PT. Galom Na Atra diperdagangkan dengan harga rata-rata (weight overage price) Rp.8.500.000. Berapa hasil tahun berjalan (current yield) jika nilai kupon Rp.1.800.000?
Jawab :
Current Yield = Nilai kupon nominal / harga obligasi x 100%

Current Yield = (Rp.1.800.000 / Rp.8.500.000) x 100%
Current Yield = 0,2118 x 100% = 21,18%
Contoh 3:
Seorang investor membeli obligasi dalam jangka waktu 2 tahun dengan harga Rp.743.000 dengan tingkat keuntungan yang diperoleh oleh pembeli adalah 16%. Hitunglah nilai nominal obligasi tersebut?
Jawab:
NB = Harga obligasi saat ini (1 + return rate)n

NB = Rp. 743.000 (1 + 0,16)2 = Rp. 743.000 (1,16)2
      = Rp. 743.000 (1,3456) = Rp.999.781

Contoh 4:
Obligasi bernilai nominal Rp. 10.000 perlembar. Harga pasar yang terjadi (harga beli) sebesar Rp. 9.000. Umur obligasi tersebut 10 tahun dengan tingkat bunga (coupon rate)  sebesar 10% per tahun. Tingkat pengembalian obligasi tersebut sampai saat jatuh tempo adalah :




Dimana :         YTM + Yield to Maturity = return obligasi sampai jatuh tempo
                         I = tingkat bunga per tahun dalam Rupiah
                         N = Nilai nominal obligasi
                         P = Harga pasar Obligasi yang terjadi
                         n = Umur obligasi


Soal Ujian
1.                 Data saham BRI dan IHSG.
IHSG
BBRI
Date
Open
Close
Open
Close
Dec 1, 2011
3,715.44
3,821.99
6,700.00
6,750.00
Nov 1, 2011
3,790.11
3,715.08
6,650.00
6,500.00
Oct 3, 2011
3,548.12
3,790.85
5,700.00
6,750.00
Sep 2, 2011
3,841.73
3,549.03
6,600.00
5,850.00
Aug 1, 2011
4,131.73
3,841.73
6,950.00
6,550.00
Jul 1, 2011
3,888.20
4,130.80
6,600.00
6,900.00
Jun 1, 2011
3,837.18
3,888.57
6,400.00
6,500.00
May 2, 2011
3,819.80
3,836.97
6,500.00
6,350.00
Apr 1, 2011
3,679.05
3,819.62
5,800.00
6,450.00
Mar 1, 2011
3,470.63
3,678.67
4,725.00
5,750.00
Feb 1, 2011
3,411.08
3,470.35
4,875.00
4,700.00
Jan 3, 2011
3,704.44
3,409.17
10,600.00
4,850.00

Ditanya:
1.    Hitungalah nilai beta BRI?
2.    Berapakah return Bank Rakyat Indonesia (BRI) berdasarkan CAPM?

2. Obligasi PT. Galom Na Atra diperdagangkan dengan harga rata-rata (weight overage price) Rp.10.500.000 dan nilai kupon Rp.7.500.000. Hitunglan return obligasi tahun berjalan (current yield)?
3.  Investor membeli obligasi dengan harga Rp.900.000 dalam jangka waktu 5 tahun. Tingkat keuntungan yang diperoleh oleh pembeli adalah 18%. Hitunglah nilai nominal obligasi tersebut?
4. Nilai nominal obligasi Rp. 12.200.000 perlembar. Harga pasar yang terjadi (harga beli) sebesar Rp.9.750.000. Umur obligasi tersebut 15 tahun dengan tingkat bunga (coupon rate)  sebesar 18% per tahun. Berapa tingkat pengembalian obligasi tersebut sampai saat jatuh?

0 komentar:

Posting Komentar

Currency Converter