Minggu, 03 Juni 2012

Hipotesa Pasar Efisien


Ketika uang ditempatkan dalam pasar modal, hal itu ditujukan untuk mendapatkan keuntungan dari modal yang diinvestasikan. Banyak investor tidak hanya mencoba untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang menguntungkan, tetapi juga berusaha untuk mengalahkan pasar. Ketika uang ditempatkan dalam pasar modal, hal itu ditujukan untuk mendapatkan keuntungan dari modal yang diinvestasikan. Banyak investor tidak hanya mencoba untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang menguntungkan, tetapi juga berusaha untuk mengalahkan pasar. Bagaimanapun, efisiensi pasar, yang terdapat pada formula hipotesa pasar efisien (HPE) yang ditemukan oleh Eugene Fama ditahun 1970, mengatakan bahwa harga benar-benar merefleksikan seluruh informasi yang tersedia pada sebuah saham atau pasar di sebuah periode. Karena itu, menurut HPE, tidak ada seorang investor yang akan mendapatkan keunggulan dalam memprediksi harga saham karena akses informasi telah tersedia bagi semua.

Efek Efisiensi: Tidak Terprediksi
Informasi yang ada tidak hanya terbatas pada berita keuangan dan risetnya, walaupun memang informasi mengenai politik, ekonomi, dan kejadian sosial, dikombinasikan dengan sikap investor pada informasi, apakah benar atau hanya rumor, akan tercermin pada harga saham. Menurut HPE, tidak ada seorang pun yang memiliki kemampuan untuk menggulung kerugian orang lain karena harga merespon hanya pada informasi yang tersedia di pasar, dan karena seluruh pelaku pasar memiliki akses pada informasi yang sama. Dalam pasar yang efisien, harga menjadi bergerak acak sehingga sulit diprediksi, jadi tidak ada pola investasi yang abadi. Pola harga yang bergerak acak ini menghasilkan kegagalan dari strategi investasi yang bertujuan untuk mengalahkan pasar secara konsisten.

Tantangan Untuk Efisiensi
Dalam dunia investasi nyata, banyak sekali argumen melawan teori HPE. Ada investor yang terus-menerus berhasil mengalahkan pasar, seperti Warren Buffett, dimana strategi investasinya berfokus pada saham-saham yang undervalued. Strategi ini berhasil menghasilkan milyaran dolar baginya dan memberikan banyak pengikut. Ada manajer investasi yang memiliki rekor lebih baik dibanding dengan lainnya, dan ada sekuritas yang melakukan riset lebih banyak dibanding dengan lainnya. Jadi bagaimana kinerja bisa acak jika jelas-jelas ada orang yang mendapatkan keuntungan dan mengalahkan pasar?
Studi pada perilaku keuangan, yang melihat pada psikologis investor pada harga saham, menunjukkan bahwa terdapat beberapa pola terprediksi di pasar modal. Investor cenderung membeli saham yang undervalue dan menjual saham yang overvalue, dan dalam sebuah pasar dengan banyak pelaku pasar, hasilnya bisa apapun tetapi efisien.

Bagaimana Pasar Menjadi Efisien?
Untuk membuat pasar menjadi efisien, investor harus melihat pasar tidak efisien dan mungkin untuk dikalahkan. Ironis memang, strategi investasi ditujukan untuk mendapatkan keunggulan dari ketidakefisienan yang menjadi bahan bakar untuk membuat pasar tetap efisien. Pasar harus besar dan likuid. Informasi harus tersedia secara luas dalam hal akses dan biaya serta dirilis kepada pelaku pasar diwaktu yang tidak berbeda. Biaya transaksi harus lebih murah daripada tingkat keuntungan yang diharapkan dari sebuah strategi investasi. Investor juga harus memiliki cukup dana untuk mendapatkan keunggulan dari ketidakefisienan sampai hal itu hilang kembali. Lebih penting lagi, seorang investor harus percaya bahwa ia bisa mengalahkan pasar.

Derajat Efisiensi
Ada tiga klasifikasi yang dapat diidentifikasi, yang ditujukan untuk merefleksikan derajat atau level yang dapat diaplikasikan ke pasar.
  1. Efisiensi Kuat: Ini adalah level atauderajat terkuat, yang menyatakan bahwa semua informasi di pasar, baik publik maupun privat, dihitung dalam harga saham. Insider information pun tidak akan membuahkan keunggulan bagi investor.
  2. Efisiensi Semi-Kuat: Dilevel ini semua informasi publik diperhitungkan kedalam harga saham saat ini. Analisa fundamental dan teknikal dapat digunakan untuk mencapai keuntungan superior.
  3. Efisiensi Lemah: Dilevel ini semua harga saham di masa lalu tercermin pada harga saham saat ini. Karena itu, analisa teknikal tidak dapat digunakan dalam memprediksi pasar dan mengalahkannya.

Bagaimana Harga Pasar Mencerminkan Semua Informasi Yang Tersedia?
Bagaimana harga pasar benar-benar mencerminkan semua informasi yang tersedia?
Berjalannya proses tersebut tidak begitu jelas atau tidak transparan. Sebagaimana Dikemukakan di atas bahwa investor yang rasional dan memiliki informasi yang cukup akan berusaha untuk mendapatkan informasi sejelas-jelasnya mengenai sekuritas yang diperdagangkan. Namun, tidak ada jaminan bahwa seseorang (individu) akan dengan tepat menginterpretasi informasi tersebut. Suatu model mengenai teori pengambilan keputusan akan memberikan suatu cara untuk memproses informasi, tetapi tidak ada jaminan bahwa pemprosesannya akan berjalan dengan benar. Sebagai akibatnya, untuk investor yang berbeda akan bereaksi dengan cara  yang berbeda terhadap informasi yang sama, meskipun mereka semua menerima informasi secara rasional. Hal tersebut dimungkinkan terjadi, karena setiap individu memiliki keyakinan dasar awal yang berbeda (different prior beliefs).
Dengan demikian di dalam pasar sekuritas efisien, harga-harga dengan cepat dan tepat mencerminkan semua informasi yang tersedia dan harga pasar sekuritas yang terdapat di dalam pasar tersebut akan berfluktuasi secara random pada setiap saat. Efisiensi didefinisi secara relatif terhadap sejumlah informasi, artinya jika kumpulan informasi yang tersedia tidak lengkap, sehingga dapat di katakan terdapat adanya inside information atau informasi yang salah (wrong), maka harga-harga sekuritas yang terjadi juga akan mengalami kesalahan. Sehingga, efisiensi pasar tidak dapat memberikan jaminan bahwa harga sekuritas adalah akurat. Namun, investor individual mungkin memiliki keyakinan awal yang berbeda, sehingga mereka akan menginterpretasi dengan cara yang berbeda terhadap informasi yang sama. Kuantitas dan kualitas informasi yang tersedia secara publik dapat aitingkatkan melalui pelaporan yang cepat (prompt) dan penuh (full).

Apakah Beta Telah Mati?
Suatu implikasi terhadap adanya penerapan CAPM adalah bahwa beta saham merupakan satu-satunya penentu spesifik terhadap return yang diharapkan (expected return) dari saham yang bersangkutan. Jika CAPM secara beralasan dapat menunjukkan perilaku investor secara rasional, maka return saham seharusnya akan meningkat dengan sejumlah ...j dan tidak dipengaruhi oleh ukuran lain selain resiko sepesifik perusahaan. Namun, Fama dan French (1992) dalam jumlah sampel yang besar yang diperdagangkan pada sejumlah besar pasar  saham Amerika Serikat selama periode 1963-1990, menemukan bahwa beta hanya memiliki kemampuan kecil untuk menjelaskan return saham. Sebaliknya mereka menemukan bahwa rasio nilai buku terhadap harga pasar (book-to-market ratio) memiliki kemampuan yang signifikan untuk menjelaskan mengenai return saham. Hasil studi yang dilakukan oleh Fama dan French dalam melihat ukuran resiko lebih baik menggunakan rasio nilai buku terhadap harga pasar daripada menggunakan beta. Hal ini menyebabkan beta menjadi tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Selanjutnya, Ackert dan Smith (1993) menyatakan bahwa sebaiknya untuk sementara waktu digunakan dividen yang akan datang yang diharapkan (expected future dividends) sebagai penentu nilai perusahaan yang fundamental, sehingga untuk itu perlu didenifisi secara luas untuk dapat memasukkan semua distribusi kas terhadap pemegang saham, seperti pembelian saham kembali (shares repurchaces) dan distribusi pengambilalihan (takeover) berikutnya, sebagaimana dividen ordinary. Di dalam studi yang dilakukan antara 1950-1991, Ackert dan Smith menunjukkan bahwa ketika item-item tambahan ini dimasukkan, maka volatilitas yang berlebih akan hilang.

Apakah Yang Di Maksud Dengan Anomali?
Terdapat adanya bukti mengenai ketidakkonsistenan beta sebagai satu-satunya ukuran risiko spesifik perusahaan sebagaimana didikusikan sebelumnya, namun tidak berlawanan dengan teori pasar sekuritas efisien. Jika investor menggunakan ukuran risiko yang lain, tidak berarti bahwa harga sekuritas tidak selalu secara benar-benar mencerminkan semua informasi yang terpublikasi. Perlu diperhatikan bahwa dalam teori pasar saham efisien harga sekuritas diprediksi akan bereaksi dengan cepat dan dalam situasi yang tidak biasa terhadap informasi baru. Sebagai akibatnya, jika harga-harga memerlukan beberapa waktu lamanya untuk bereaksi terhadap suatu peristiwa atau sejenisnya, maka return sekuritas abnormal akan mengikutinnya dalam beberapa waktu kemudian setelah peristiwa tersebut. Olehkarena itu, apabila investor berperilaku berlawanan dengan teori sekuritas efisien yang seharusnya, maka disebut efficient securities market anomalies.

Prospek Teori Dan Perilaku Keuanggan
Teori prospek dari Kahneman dan Tversky (1979) menyediakan suatu alternatif  teori untuk pengambilan keputusan yang rasional. Menurut tori prospek, seorang invetor yang sedang mempertimbangkan suatu investasi yang berisiko (disebut “prospek”) akan melakukan evaluasi secara terpisah terhadap laba dan rugi yang dipandang prospektif.
Teori prospek mengasumsikan bahwa ketika dilakukan evaluasi terhadap nilai yang diharapkan dari suatu prospek, investor akan menimbang probabilitas payoff. Kombinasi evaluasi yang terpisah terhadap gains dan losses serta pertimbangan probabilitas dapat menyebabkan terjadinya perilaku irasional. Sebagai misal, ketakutan terhadap losses dapat menyebabkan investor meniggalkan pasar, meskipun prospek memiliki nilai harapan yang positif apabila dilakukan dengan menggunakan perhitungan teori pengambilan keputusan. Demikian juga, mereka akan bersikap underreact terhadap adanya bad news dengan cara melakukan holding dalam posisi  “losers” sehigga dapat menghindari terjadinya kerugian atau dengan cara membeli lebih saham yang rugi, maka akan menghindarkan kemungkinan terjadi resiko tambahan yang terjadi.

Post-Annoucement Drift
Apabila earnings suatu perusahaan sudah diketahui, maka biasanya informasi yang terkandung di dalamnya akan dengan cepat dimanfaatkan oleh investor dan akan segera masuk di dalam harga pasar efisien. Namun, telah lama diketahui bahwa hal tersebut tidak akan terjadi dengan pasti. Bagi perusahaan- perusahaan yang melaporkan berita- berita baik (good new) dalam earning kuartalan, return sekuritas abnormal mereka cenderung bergerak ke atas utuk sekurang-kurangnya dalam waktu 60 hari setelah pengumuman earning. Demikian halnya dengan perusahaan yang melaporkan adanya berita buruk (bad news) di dalam earnings, akan memiliki abnormal return sekuritas yang cenderung bergerak ke bawah untuk periode yang sama. Fenomena ini disebut post-announcement driff.

Efisiensi Pasar Dalam Kaitannya Dengan Rasio Keuangan
Hasil dari berbagai studi menyarankan bahwa pasar tidak akan memberikan respon sepenuhnya terhadap informasi neraca tertentu. Pasar akan menunggu informasi neraca yang ditunjukkan dalam bentuk earning atau aliran kas (cash flow). Berdasarkan hal tersebut, selanjutnya dapat disimpulkan bahwa dalam efisiensi pasar sekuritas akan ditemukan suatu strategi investasi dengan menggunakan informasi neraca sebagai dasar untuk “beat the market”.

1 komentar:

Posting Komentar

Currency Converter